ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi yang menyerang organ
pernapasan dibagian atas, yaitu hidung, sinus, faring, dan laring. ISPA
mencakup: tonsillitis (amandel), sinusitis, rhinitis, laryngitis, dan
faringitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, umumnya Streptococcus, Pneumococcus, dan H.Influenza yang kebanyakan
menyerang anak-anak dan balita.
Pengetahuan
dan pemahaman tentang infeksi ini menjadi penting disamping karena
penyebarannya yang sangat luas yaitu melanda bayi, anak-anak, dan dewasa,
komplikasinya yang membahayakan serta menyebabkan hilang nya hari kerja ataupun
hari sekolah, bahkan berakibat kematian (khususnya pneumonia).
Penggunaan
antibiotic bagi para penderita ISPA menjadi dampak positif, mengingat penyebab
penyakit ISPA sendiri diakibatkan oleh mikroorganisme.Akan tetapi, penggunaan
antibiotic yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi pasien terhadap bakteri
tersebut.
Faktor
penting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara. Adanya mencemaran udara
di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru-paru sehingga
mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Tingginya tingkat pencemaran udara
menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita oleh masyarakat
dibandingkan penyakit lainnya.Selain factor tersebut, peningkatan penyebaran
penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat.
A.
Pengertian
ISPA
ISPA
adalah infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya
disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau
bahkan paru-paru.
ISPA
adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran
napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga
tengah, pleura), (Kemenkes RI, 2010).
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh
anak-anak, baik di negara berkembang maupun negara maju yang sudah mampu dan
banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup
gawat.Penyakit – penyakit pernafasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
memberi kecacatan sampai pada masa dewasa (Soprajitno, 2004).
B.
Jenis –Jenis Penyakit ISPA
ISPA berdasarkan jenisnya
dapat di bagi menjadi dua :
1.
Pneumoni yaitu jika sudah memasuki tahap yang sangat buruk dan ditangani
oleh buruk bisa menyebabkan kematian. Gejala ISPA jenis pneumonia ini ditandai
dengan demam tinggi dan sesak napas.
2.
Non pneumonia yaitu dibedakan lagi menjadi common cold dan
influenza.
Pemicu common cold adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll. Sedangkan influenza dipicu oleh virus influenza dan pneumonia. Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba.
Pemicu common cold adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll. Sedangkan influenza dipicu oleh virus influenza dan pneumonia. Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba.
C.
Gejala
Penyakit ISPA
ISPA akan menimbulkan gejala yang
terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Umunya, gejala ini muncul sebagai
respons terhadap racun yang dikeluarkan oleh virus atau bakteri yang menempel
di saluran pernapasan. Contoh-contoh gejala ISPA antara lain:
1.
Sering bersin
2.
Hidung tersumbat atau berair.
3.
Para-paru terasa terhambat.
4.
Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
5.
Kerap merasa kelelahan dan timbul demam.
6.
Tubuh terasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan
muncul, seperti:
1.
Pusing
2.
Kesulitan bernapas.
3.
Demam tinggi dan menggigil
4.
Tingkat oksigen dalam darah rendah.
5.
Kesadaran menurun dan bahkan pingsan.
Gejala ISPA biasanya
berlangsung antara satu hingga dua minggu, di mana hampir sebagian besar
penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Untuk kasus sinusitis
akut, gejala biasanya akan berlangsung kurang dari satu bulan, sedangkan untuk
infeksi akut di paru-paru seperti bronkitis,
gejalanya berlangsung kurang dari tiga minggu.
D. Faktor Penyebab Penyakit
ISPA
Penyakit
ISPA sendiri bisa disebabkan oleh virus dan bakteri.Berikut
ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA:
1.
Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek,
bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50
jenis ini.
2.
Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek,
tetapi pada anak-anak dan seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek
biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
3.
Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan
oleh virus. Bakteri ini juga bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti
halnya pneumonia.
Penyakit
ISPA bisa menular lewat udara atau sentuhan.Seseorang bisa tertular atau
terinfeksi penyakit ISPA ketika saat menghirup udara sekitar yang memiliki
kandungan percikan air liur dari seseorang yang bersin atau batuk.
Sistem
kekebalan tubuh seseorang juga sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus
maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan
meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada
anak-anak dan orang yang lebih tua, serta siapa pun yang memiliki penyakit atau
kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penyakit
ISPA juga akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung
atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi
terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih
dari kondisi ini.
E. Pencegahan Penyakit ISPA
Pencegahan adalah cara terbaik dalam
menangani ISPA. Hal - hal yang bisa di lakukan dalam mencegah terjadinya
penyakit ISPA yaitu :
1.
Mencuci tangan secara
teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
2.
Hindari menyentuh bagian
wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar Anda terlindung dari
penyebaran virus dan bakteri.
3.
Hindari merokok.
4.
Perbanyak konsumsi makanan
kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
5.
Ketika Anda bersin,
pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit kepada orang lain.
6.
Berolahraga secara teratur
juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penularan
infeksi. Semakin sering berolahraga, semakin kecil pula risiko tertular ISPA.
No comments:
Post a Comment