Monday, October 15, 2018

Penyakit ISPA


ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi yang menyerang organ pernapasan dibagian atas, yaitu hidung, sinus, faring, dan laring. ISPA mencakup: tonsillitis (amandel), sinusitis, rhinitis, laryngitis, dan faringitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, umumnya Streptococcus, Pneumococcus, dan H.Influenza yang kebanyakan menyerang anak-anak dan balita.

Pengetahuan dan pemahaman tentang infeksi ini menjadi penting disamping karena penyebarannya yang sangat luas yaitu melanda bayi, anak-anak, dan dewasa, komplikasinya yang membahayakan serta menyebabkan hilang nya hari kerja ataupun hari sekolah, bahkan berakibat kematian (khususnya pneumonia).
Penggunaan antibiotic bagi para penderita ISPA menjadi dampak positif, mengingat penyebab penyakit ISPA sendiri diakibatkan oleh mikroorganisme.Akan tetapi, penggunaan antibiotic yang kurang tepat dapat menyebabkan resistensi pasien terhadap bakteri tersebut.
Faktor penting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara. Adanya mencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Tingginya tingkat pencemaran udara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya.Selain factor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat.

A.      Pengertian ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu proses pernafasan seseorang. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernafasan), atau bahkan paru-paru.
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu  bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura), (Kemenkes RI, 2010).
ISPA adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak-anak, baik di negara berkembang maupun negara maju yang sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat.Penyakit – penyakit pernafasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa (Soprajitno, 2004).
B.       Jenis –Jenis Penyakit ISPA
ISPA berdasarkan jenisnya dapat di bagi menjadi dua :
1.        Pneumoni yaitu jika sudah memasuki tahap yang sangat buruk dan ditangani oleh buruk bisa menyebabkan kematian. Gejala ISPA jenis pneumonia ini ditandai dengan demam tinggi dan sesak napas.
2.        Non pneumonia yaitu dibedakan lagi menjadi common cold dan influenza.
Pemicu common cold adalah virus rhinovirus, respiratory syncytial virus, adenovirus, dll. Sedangkan influenza dipicu oleh virus influenza dan pneumonia. Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba. 
C.      Gejala Penyakit ISPA
ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Umunya, gejala ini muncul sebagai respons terhadap racun yang dikeluarkan oleh virus atau bakteri yang menempel di saluran pernapasan. Contoh-contoh gejala ISPA antara lain:
1.         Sering bersin
2.         Hidung tersumbat atau berair.
3.         Para-paru terasa terhambat.
4.         Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
5.         Kerap merasa kelelahan dan timbul demam.
6.         Tubuh terasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
1.        Pusing
2.        Kesulitan bernapas.
3.        Demam tinggi dan menggigil
4.        Tingkat oksigen dalam darah rendah.
5.        Kesadaran menurun dan bahkan pingsan.
Gejala ISPA biasanya berlangsung antara satu hingga dua minggu, di mana hampir sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Untuk kasus sinusitis akut, gejala biasanya akan berlangsung kurang dari satu bulan, sedangkan untuk infeksi akut di paru-paru seperti bronkitis, gejalanya berlangsung kurang dari tiga minggu.
D.      Faktor Penyebab Penyakit ISPA
Penyakit ISPA sendiri bisa disebabkan oleh virus dan bakteri.Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA:
1.        Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
2.        Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek, tetapi pada anak-anak dan seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
3.        Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan oleh virus. Bakteri ini juga bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.
Penyakit ISPA bisa menular lewat udara atau sentuhan.Seseorang bisa tertular atau terinfeksi penyakit ISPA ketika saat menghirup udara sekitar yang memiliki kandungan percikan air liur dari seseorang yang bersin atau batuk.
Sistem kekebalan tubuh seseorang juga sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua, serta siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penyakit ISPA juga akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.
E.       Pencegahan Penyakit ISPA
Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Hal - hal yang bisa di lakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA yaitu :
1.        Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
2.        Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
3.        Hindari merokok.
4.        Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
5.        Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
6.        Berolahraga secara teratur juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penularan infeksi. Semakin sering berolahraga, semakin kecil pula risiko tertular ISPA.

No comments:

Post a Comment