Tuesday, July 17, 2018

Bahaya Rokok Bagi Kesehatan




Sebelum membahas mengenai Bahaya Rokok, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu informasi seputar rokok.




A. Rokok
Rokok adalah silinder berukuran panjang kertas antara 70 sampai 120 mm (bervariasi menurut negara) dengan diameter 10 mm berisi daun tembakau yang telah diparut. Rokok dibakar di salah satu ujungnya dan dibiarkan membasahi asap yang bisa dihisap melalui mulut di ujung sana.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau paket kertas yang bisa dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Dalam beberapa tahun terakhir, paket ini juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan membahayai kesehatan yang mungkin timbul akibat merokok, seperti kanker paru-paru atau serangan jantung (meski pada kenyataannya itu hanya hiasan saja, hal ini jarang dipatuhi).
Orang-orang di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku Indian di Amerika Serikat, untuk tujuan ritual seperti menyembah tuhan atau roh. Pada abad ke-16, ketika orang Eropa menemukan Amerika, beberapa penjelajah Eropa terlibat mencoba merokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di bangsawan Eropa. Tapi tidak seperti orang India yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata. Pedagang Spanyol abad ke 17 terbiasa merokok Turki dan kemudian mulai memasuki negara-negara Islam.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok itu adiktif, selain menyebabkan banyak jenis kanker, penyakit jantung, penyakit pernafasan, penyakit saluran cerna, efek samping terhadap kelahiran, dan emfisema.

Perokok dibagi menjadi 2 :
1. Perokok Pasif Perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok(pasif smoker). Asap rokok tersebut bias menjadi polutan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok yang terhirup oleh orangorang bukan perokok karena berada disekitar perokok bias menimbulkan secone handsmoke.
2. Perokok aktif Perokok aktif adalah orang yang suka merokok (Hasan alwi, 2003:960) Kemudian menurut M.N.Burstan (1997:86) rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari isapan perokok(mainstream). Dari perokok aktif ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian:
a. Perokok ringan, Perokok ringan yaitu perokok yang merokok kurang dari sepuluh batng per hari.
b. Perokok sedang, Perokok sedang adalah orang yang menghisap rokok sepuluh sampai dua puluh batang perhari.
c. Perokok berat, Perokok berat adalah orang yang merokok lebih dari duapuluh batang perhari. (M.N.Bustan, 1997).

B. Zat terkandung di dalam rokok
Seperti kita ketahui di asap rokok yang dihirup oleh perokok, tidak kurang dari 4000 bahan kimia beracun. Bahan kimia yang dilepaskan terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, karbon monoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amonia, akrolein, asetilena, benzaldehid, urethan, benzena, metanol, kumarin, 4 etilkatekol, ortokresoldan perilena. Tapi di antara zat - zat yang disebutkan di atas, ada 3 zat paling berbahaya yang terkandung dalam rokok.
1. TAR
Zat berbahaya berupa kotoran konsentrat yang bisa menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, menyebabkan bronkitis kronis, emfisema, dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru (penyakit mematikan yang hampir tidak diketahui oleh non perokok). Bahan kimia beracun di TAR juga bisa meresap ke dalam aliran darah dan kemudian diekskresikan dalam urin. TAR yang tersisa di kandung kemih juga bisa menyebabkan kanker kandung kemih. Sebagai tambahan. Tar bisa menembus aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat berpengaruh pada sirkulasi sistem darah.
2. Nikotin
Ini adalah zat yang bisa menjadi adiktif dan mempengaruhi sistem saraf, mempercepat denyut jantung (melebihi tingkat normal), sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain zat ini yang paling sering didiskusikan dan diteliti orang, karena bisa menjadi racun bagi saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan penyempitan pembuluh darah perifer dan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan pada pemakainya. 4-6 mg nikotin yang dihirup oleh orang dewasa setiap hari mampu membuat orang kecanduan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut, termasuk gusi melalui aliran darah dan pelekatan gusi ke gigi dan permukaan akar.
3. Karbon Monoksida (CO).
Zat ini bisa menembus aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga berpengaruh besar pada sistem peredaran darah. Selain itu, penumpukan karbon monoksida memudahkan zat penyumbat di arteri, yang bisa mengakibatkan serangan jantung fatal namun juga bisa menyebabkan gangguan sirkulasi darah di kaki.


C. Bahaya Rokok bagi kesehatan
1. Kanker paru-paru 
Kanker ialah penyakit yang disebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel abnormal yang ada dibagian tubuh. Hubungan merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahkan rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
2. Jantung Koroner 
Merokok terbukti merupakan factor resiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Resiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Penelitian 8 menunjukkan bahwa factor resiko merokok bekerja sinergis dengan factorfaktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak, gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa resiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer. Pembentukan aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung jauh lebih banyak bagi perokok dibandingkan dengan yang non perokok. Kondisi ini akibat mendorong vosokonstriksi pembuluh darah koroner. Sebagai pendorong factor resiko PJK yang lain tentu perokok akan meningkatkan kadar kolesterol didalam darah yang akan memberikan resiko tinggi terhadap PJK. Demikian juga merokok mempercepat pembekuan darah sehingga agregasi trombosit lebih cepat terjadi, yang merupakan salah satu factor pembentukan aterosklerosis sebagai penyebab PJK.
3. Bronkitis
Bronkitis terjadi karena paru-paru dan aliran udara tidak mampu melepaskan lendir yang terkandung di dalamnya dengan cara biasa. Lendir adalah cairan lengket yang ada di tabung bronkial tabung halus yang terletak di paru-paru. Lendir dan semua Kotoran biasanya terus bergerak melalui tabung baronkial dengan bantuan rambut halus yang disebut silia. Silia terus bergerak 9 bergelombang seperti tentakel bintang laut, anemon, yang membawa lendir keluar dari paru-paru ke tenggorokan. Asap rokok memperlambat gerakan silia dan setelah beberapa lama pasti akan merusaknya sama sekali. Keadaan ini berarti bahwa satu perokok harus batuk lebih banyak untuk menghilangkan mukusnya. Karena sistem ini sudah tidak berfungsi lagi, perokok lebih mudah menderita pneumonia yang disebut bronkitis.
4. Penyakit Stroke 
Stroke adalah penyakit deficit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak serta menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Kejadian serangan penyakit ini bervariasi antar tempat, waktu, dan keadaan penduduk. (M.NBustan,1997) Dr. Hans Tendra juga mengungkapkan bahwa penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Resiko stroke dan resiko kematian lebih tinggi perokok dibandingkan tidak perokok.
5. Hipertensi 
Walaupun nikotin dan merokok menaikkan tekanan darah diastole secara akut, namun tidak tampak lebih sering di antara perokok, dan tekanan diastole sedikit berubah bila orang berhenti merokok. Hal ini mungkin berhubungan dengan fakta bahwa perokok sekitar 10-12 pon lebih ringan dari pada bukan perokok yang sama umur, tinggi badan dan 10 jenis kelaminnya. Bila mereka berhenti merokok, sering berat badan naik. Dua kekuatan, turunnya tekanan diastole akibat adanya nikotin dan naiknya tekanan diastole karena peningkatan berat badan, tampaknya mengimbangi satu sama lain pada kebanyakan orang, sehingga tekanan diastole sedikit berubah bila mereka berhenti merokok.
6. Penyakit Diabetes 
Diabetes terjadi ketika glukosa dalam darah terlalu tinggi karena tubuh tidak bisa menggunakan dengan benar. Glukosa adalah gula yang diproduksi oleh tubuh dan terutama diambil dari karbohidrat dalam makanan. Bukti-bukti makin bayak menunjuk pada peran rokok terhadap timbulnya penyakit diabetes atau bahwa penderita diabetes akan memperparah resiko kematian jika terus merokok.
 7. Impotensi 
Impotensi merupakan kegagalan atau disfungsi alat kelamin lakilaki secara berulang. Ciri utamanya adalah kegagalan mempertahankan ereksi atau berhasil ereksi tetapi “kurang keras”. Rokok merupakan salah satu penyumbang penting terjadinya impotensi. Para ahli mengaitkan terjadinya impotensi dengan peran rokok yang merusak jaringan darah dan syaraf. Dan karena seks yang sehat memerlukan “kerjasama” seluruh komponen tubuh, maka adanya ganguan pada komponen vital menyebabkan gangguan dan bahkan kegagalan seks seperti halnya yang terjadi pada impotensi.
Setelah mengetahui bahaya rokok, maukah anda berhenti merokok? 

Cara/langkkah-langkah berhenti merokok memang tidk mudah, harus punya tekad yang kuat.
D. Tahapan Berhenti Merokok
Berikut tahapan-tahapan dalam upaya berhenti merokok sebagai perubahan perilaku perokok yang mengacu pada teori Prochaska:
1. Prekontemplasi
Perokok belum merencanakan berhenti merokok.
2. Kontemplasi
Perokok mulai mempertimbangkan untuk berhenti merokok dan berniat untuk berhenti merokok.
3. Preparasi atau Persiapan
Perokok berencana berhenti merokok dan sudah mempersiapkan diri untuk berhenti merokok.
4. Aksi
Perokok sudah mulai berhenti merokok.
5. Pemeliharaan
Perokok telah mempertahankan perubahan perilaku (berhenti merokok) selama minimal enam bulan.

Semoga niat baik anda untuk berhenti merokok, bisa memberikan manfaat untuk orang lain.
Sayangi orang disekeliling anda dengan tidak merokok.
Salam sehat

No comments:

Post a Comment