Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak
dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasanya terjadi
karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun Anda
bersentuhan dengan si penderita Anda tidak akan tertular penyakit tersebut.
1. Diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula
dalam darah meningkat. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi
insulin. Bagi para penderita diabetes melitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi
atau merespon hormon insulin yang di hasilkan oleh pankreas.
Penyakit diabetes ini mengharuskan bagi setiap
penderitanya agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat
terlalu banyak tetapi dalam kadar yang seimbang.
Jika para penderita diabetes melitus mengonsumsi
asupan karbohidrat yang melebihi takaran, maka penyakit diabetes melitus yang
di deritanya akan semakin parah. Hal ini di karenakan sedikitnya hormon insulin
dan sistem kinerja dari hormon insulin itu sendiri mengalami gangguan yang
berperan sebagai pembantu pengubah zat karbohidrat menjadi energi.
Pada orang yang sehat, karbohidrat yang di makan akan
di olah menjadi energi dengan bantuan insulin, tapi jika pada orang yang
menderita penyakit diabetes melitus, mereka kesulitan mengubah karbohidrat
menjadi energi karena hormon insulin dan sistem kinerja insulin terganggu.
2. Rematik
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi, otot,
tulang dan struktur disekitarnya. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik
pria maupun wanita, dewasa ataupun anak-anak. Rematik yang dikenal luas di
masyarakat merupakan jenis penyakit rematik yang menyerang sendi atau yang
dikenal dengan istilah arthritis.
Penyakit rematik secara umum ditandai dengan gejala
peradangan pada sendi berupa kemerahan, bengkak, terasa panas dan sendi sulit
digerakkan. Rematik merupakan penyakit menahun dengan gejala serangan silih
berganti.
Ada masa ketika sendi menjadi lebih meradang secara
tiba-tiba yang disebut dengan flare, ada kalanya remisi atau masa-masa dengan sedikit
peradangan. Rematik dapat menyebabkan kerusakan dan cacat permanen di
persendian.
Terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik.
Rematik yang paling banyak dikenal adalah Osteoarthritis (jenis penyakit
rematik akibat gangguan immunitas tubuh/autoimmun), Gout arthritis/asam urat
(jenis penyakit rematik akibat menumpuknya zat asam pada sendi), osteoporosis
dan penyakit lupus sistemik.
Hingga saat ini penyebab penyakit rematik belum
diketahui secara pasti, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor
termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormonal. Rematik
dapat memberikan dampak yang sangat luas hingga membuat penderitanya mengalami
kecacatan.
3. Sariawan
Sariawan atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa)
adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang
berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Sariawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling
sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita penyakit ini, sementara
wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi
penyebab munculnya seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau
minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan,
kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak
fit.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena
kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus
atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan
tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru).
Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy
atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah
berdarah, pendarahan kulit (purpura). Perlu diketahui juga jika sariawan
terjadi di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan, hal itu dapat
dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.
4. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi
medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan
darah melalui pembuluh darah.
Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan
diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau
berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat
istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan
diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila
terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer
(esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong hipertensi
primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas.
Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin
menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke,
infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya
aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.
Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait
dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup
dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait
komplikasi. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang
bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.
Informasi seputar : Penyakit Hipertensi
Informasi seputar : Penyakit Hipertensi
5. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai
sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur
tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya menimbulkan
kerapuhan tulang.
6. Depresi
Depresi atau dalam istilah medis disebut gangguan
depresi mayor adalah gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi pola pikir,
perasaan, dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Saat mengalami depresi seseorang akan merasa sedih, putus
harapan, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya disukainya, atau
menyalahkan diri sendiri.
Nah, itulah sejumlah penyakit tidak menular yang harus
Anda ketahui. Jangan lupoa terapkanlah pola hidup sehat seperti menjaga kondisi
tubuh dan menjaga kebersihan makanan Anda sehari-hari. Cara sederhana ini
merupakan suatu langkah bijak agar Anda terhindar dari bahaya penyakit menular
dan penyakit tidak menular.
Sekian...
No comments:
Post a Comment